Sabtu, 26 Februari 2011

Masalah yang membuatku lebih dewasa...............

Pembaca yang Terhormat,,,,
Blog ini saya buat atas dasar hati yang sedang kalut di terpa berbagai masalah kehidupan,,,,,
Ada kalanya setiap manusia memiliki masalahnya masing- masing termasuk saya,,,,
Dimana permasalahan itu membuat saya menjadi semakin kuat,, dewasa,,, dan memahami arti kehidupan……
Keluarga merupakan sesuatu yang terpenting dalam hidup saya,,,,
Berhasil dan gagalnya saya nanti,,, adalah hasil dari didikan orang tua,,,,
Tapi tak lepas dari itu,,, keluarga saya juga bukan termasuk keluarga yang harmonis……
Meskipun begitu,,,, saya ingin membuat mereka bangga karena telah melahirkan saya di dunia ini,,,,
Karena baik atau buruknya mereka,,,, mereka tetap orang yang paling berjasa dalam hidup saya,,,,,
Jagalah keluargamu,,,, seperti ibarat kamu menjaga sesuatu yang sangat berharga dalam hidupmu…………….

Rabu, 23 Februari 2011

Menggapai Mimpi

Siapa yang tak ingin mimpi-mimpinya menjadi kenyataan. Mimpi menjadi nyata adalah sebuah pencapaian terbesar dalam kehidupan seseorang. Tapi apakah anda tahu bagaimana menggapai mimpi ? tentu banyak yang tidak tahu dan menganggap mimpi hanyalah sesuatu yang tak mungkin terjadi. dibawah ada sedikit cara agar mimpi bisa tergapai.
  1. Patrilah dalam ingatan anda apa yang menjadi mimpi anda. Mimpi yang telah terpatri dalam ingatan akan menjadi motivasi untuk terus mengejar mimpi itu.
  2. Berdoa. Yah, berdoa adalah salah satu cara menggapai mimpi dan menjadi penentu paling utama dalam menggapai mimpi. Berdo’a harus jelas, jika mimpinya adalah berbentuk barang maka sebutkan barang itu dalam do’a dengan jelas, warna, bentuk, gambaran dan kapan waktu untuk mewujudkan barang itu. Selanjutnya yakinlah bahwa Tuhan maha kaya dan serahkan semuanya kepadaNya.
  3. Ikat pinggang. Nah ini juga bagian dari menggapai mimpi yang sangat penting. Untuk bisa menggapai mimpi anda harus berani mengorbankan sesuatu. Jika mimpi itu harus menggunakan uang untuk mendapatkannya, maka beranilah mengurangi konsumsi uang berlebihan. Ikatlah pinggang anda kencang-kencang agar tidak kekenyangan. Anda mengerti maksud saya kan ? maksudnya anda harus mau prihatin. Ngirit, lata orang-orang bijak.
  4. Konsisten. Anda harus konsisten dan tidak plin-plan dalam menggapai mimpi. Memang tidak mudah menggapai mimpi, tapi nikmatilah hidup anda dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif secara terus-menerus. Sikap konsisten dan disiplin akan membuat hidup anda menjadi terarah dan akan lebih mudah dalam menggapai mimpi.
  5. Yang terakhir adalah pasrahkan diri anda kepada sang pencipta. Jangan terlalu banyak mengumbar janji kepada Tuhan. Jika saya mendapatkan ini, maka saya akan begini. No, Tuhan tidak bisa di dikte. Yakinlah bahwa Tuhanlah yang memberikan segala yang anda minta tidak ada yang lain.

Menggapai Rezeki Allah


Sesungguhnya Allah yang memberikan rezeki seluruh makhluk-Nya, baik yang kecil maupun yang besar termasuk manusia didalamnya. Tidak ada satu pun makhluk yang terlewat dari mendapatkan rezeki dari-Nya dan semua itu tidak akan pernah mengurangi kekayaan-Nya sedikit pun, sebagaimana firman-Nya :
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

Artinya : “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Huud : 6)
Setiap manusia tidak perlu merasa khawatir akan rezekinya karena itu semua sudah ditetapkan Allah swt ketika dirinya masih berupa janin didalam perut ibunya. Allah swt telah menentukan dan membatasi rezeki seseorang dan tidak akan pernah diambil oleh orang lain.
Seandainya setiap manusia menyadari akan hal ini tentulah hatinya akan merasa tenang terhadap rezekinya. Dengan demikian tidak sepantasnya bagi seorang muslim untuk mencarinya dengan cara-cara yang tidak dihalalkan, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”… Bertakwalah kepada Allah dan perindahlah didalam mencari (rezeki). Janganlah keterlambatan rezeki menjadikanmu mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah.
Sesungguhnya Allah tidaklah memberikan apa yang ada disisi-Nya kecuali dengan ketaatan kepada-Nya.” (HR. Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Hakim dan yang lainnya dengan lafazh yang sejenis)
Allah membentangkan rezeki seluruh makhluk-Nya dan menentukan kadar atau ukuran yang diterima masing-masing mereka, sebagaimana firman-Nya :
اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاء وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ

Artinya : “Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar Ra’du : 26)
Allah yang melapang atau menyempitkan, mengangkat atau merendahkan, memberikan dan menahan rezeki seseorang. Dia mengayakan dan mencukupkan rezeki siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia juga memiskinkan dan tidak memberikan kecukupan rezeki siapa saja yang dikehendaki-Nya dan semua itu berjalan atas hikmah dan keadilan-Nya. Dia Maha Mengetahui siapa-siapa yang berhak mendapatkan kelebihan rezeki dan menjadi kaya dan siapa-siapa yang berhak atas kekurangan rezeki dan menjadi faqir. Adanya orang-orang miskin dan adanya orang-orang fakir adalah sunatullah didalam kehidupan manusia demi keberlangsungan kehidupan itu sendiri, sebagaimana firman Allah swt :

Artinya : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az Zukhruf : 32)

Artinya : “Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.” (QS. Al An’am : 165)
Sesungguhnya dilebihkannya rezeki seseorang bukanlah berarti bahwa orang itu lebih dimuliakan dan diutamakan oleh Allah swt dari orang yang tidak mendapatkan kelebihan rezeki. Betapa kita telah menyaksikan banyak orang-orang musyrik, kafir para pelaku kemaksiatan yang memiliki harta banyak bahkan melimpah sementara tidak sedikit orang-orang shaleh yang tidak memiliki banyak harta bahkan hidup dengan penuh kekurangan harta benda atau miskin.
Dan tidak jarang semakin bertambah kekufuran dan kemaksiatan orang-orang kafir justru semakin ditambah harta benda dan kenikmatan dunianya oleh Allah swt hingga sampai batas yang telah ditentukan kemudian Allah timpakan kepada mereka adzab-Nya, sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am : 44)
Jika didalam permasalahan harta benda ini seseorang melihat kepada orang lain yang lebih kaya maka tidak akan pernah menghasilkan sifat syukur kepada Sang Pemberi nikmat dan yang ada justru kekufuran, berprasangka buruk kepada-Nya dan menyesali berbagai amal shaleh yang telah dilakukannya karena beranggapan bahwa itu semua tidak memberikan perubahan apa-apa didalam kehidupannya.
Oleh karena itu didalam permasalahan ini hendaklah seseorang melihat kepada orang yang lebih kekurangan dari dirinya, sebagaimana hadits Rasulullah saw,”Lihatlah orang yang lebih dibawah dari kalian dan janganlah kalian melihat orang yang lebih diatas dari kalian sementara ia adalah orang yang berhak. Dan janganlah kalian menghinakan nikmat Allah kepada kalian.” (HR. Muslim)
Rasa syukur atas segala nikmat Allah yang diberikan kepadanya betapa pun kecilnya merupakan sarana mendapat keredhoan-Nya dan menjadikan orang itu berhak untuk mendapatkan tambahan rezeki dari-Nya.
Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
Dan diantara hikmah keberadaan orang-orang kaya disamping orang-orang miskin adalah sebagai ujian bagi mereka terhadap nikmat yang diberikan kepada mereka. Allah swt ingin menguji orang yang kaya dengan kekayaan dan harta bendanya untuk kemudian menanyakan mereka tentang rasa syukurnya terhadap itu semua begitu juga dengan kefakiran yang diberikan Allah kepada seseorang adalah sebagai ujian baginya untuk kemudian menanyakannya akan kesabarannya terhadap kekurangan itu.
Tentunya kehidupan manusia berdiri diatas perbedaan, diantara perbedaan itu adalah adanya orang-orang kaya dan disisi lain adanya orang-orang miskin. Kehidupan tidak akan berjalan ketika seluruhnya adalah orang kaya atau seluruhnya adalah orang miskin. Untuk itu hubungan diantara mereka adalah hubungan yang saling membutuhkan demi menjaga keberlangsungan kehidupan di dunia.

Bersyukur...............

hmm…. Subhanallah betapa banyaknya karunia Allah untuk kita, kesehatan, nikmat iman dan semua nikmat yang Allah berikan kepada kita tidak dapat kita torehkan dalam tinta - tinta tak dapat kita ucapkan dengan kata2… sungguh banyak… namun terkadang kita kurang bersyukur (bahkan lupa bersyukur) untuk bangun pagi saja kita terkadang lupa untuk sekadar bersyukur yah bersyukur bahwa kita masih diberikan nafas kehidupan oleh sang pencipta “alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur”
itu hanya contoh kecil dalam kehidupan. bagaimana dengan nikmat Allah yang lain??
ketahuilah bahwanya bersyukur itu akan semakin mendekatkan kita kepada Allah, karena kita selalu mengingatNYA. Subahanallah…
ketahuilah pula bahwasanya dengan bersyukur maka akan membuat hati kita tennag dan bahagia…
maka bersyukurlah kepada Allah dan berterimakasihlah kepada manusia…
semoga pagi ini akan membuka pintu hati kita untuk belajar mensyukuri semua yang ada..
Bismillahirrahmaniirrahim…….

Sedeah,,,, bekal di ahirat

Indahnya Bersedekah


Di setiap perempatan jalan raya di kota-kota besar, termasuk Yogyakarta, seringkali berseliweran para pengemis yang menadahkan tangannya kepada para pengendara yang menunggu lampu hijau untuk melanjutkan perjalanannya. Perempuan maupun lelaki pengemis muncul di hadapan kita, sungguh sebagai keadaan dirinya maupun hasil rekayasa. Barangkali banyak di antara kita yang tahu betul mana pengemis sungguhan dan mana pengemis jadi-jadian. Dari sini kemudian kita seringkali berada dalam keraguan antara memberi atau tidak memberi. Kondisi seperti ini biasanya terus berulang setiap kali kita dihadapkan pada persoalan yang sama. Keraguan tersebut, sebenarnyalah bukan karena dipicu oleh keadaan orang yang meminta kepada kita, melainkan permasalahannya ada pada diri kita, “Sanggupkah kita memberikan sedekah kepada orang-orang yang berterus terang meminta kepada kita?”.


Memang, meminta dengan berpura-pura jadi pengemis jelas berbeda dengan meminta karena benar-benar ia pengemis. Tapi, tahu betulkah kita bahwa dugaan kita itu benar? Bukankah hanya Allah SWT saja yang Maha Tahu? Menghadapi keadaan seperti ini, maka sikap terbaik kiranya kita menggunakan asas praduga tak bersalah kepada para peminta. Dari sini, kita akan dapat bersedekah kepada siapa pun tanpa harus membebani diri dengan pertanyaan; siapakah sebenarnya pengemis itu? Demikian pula, kita juga akan dapat bersedekah dengan ikhlas tanpa harus ngedumel; jangan-jangan kita telah ditipu oleh pengemis itu. Niat kita memang ingin memberi, terlepas apakah pengemis itu menipu atau tidak kita serahkan kepada Allah SWT. Seandainya, memang benar pengemis itu menipu mudah-mudahan dengan keikhlasan kita, pengemis itu dapat memperoleh hidayah kembali ke jalan yang benar.


Kaitannya dengan hal ini, ada sebuah kisah menarik yang dikisahkan dalam hadis dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Seseorang berkata, 'Sungguh saya akan menyedekahkan sesuatu pada malam ini.' Kemudian dia memberikan sesuatu itu pada tangan seorang pezina. Keesokan harinya orang-orang menceritakan bahwa dia bersedekah kepada seorang pezina. 
Orang itu berkata, 'Ya Allah, segala puji kepunyaan Engkau yang telah menetapkan sedekahku bagi pelacur. Sungguh saya akan bersedekah lagi pada malam ini.' Kemudian dia meletakkan di tangan orang kaya. Keesokan harinya orang-orang membicarakan bahwa pada malam itu dia bersedekah kepada orang kaya. Maka dia berkata, 'Ya Allah, kepunyaan Engkaulah segala puji yang telah menetapkanku bersedekah pada orang kaya. Sungguh, saya akan bersedekah lagi pada malam ini.' Kemudian, dia pergi dan menyimpan sedekah ditangan pencuri. Maka dia berkata, 'Ya Allah, kepunyaan Engkaulah segala puji yang telah menetapkanku sedekah bagi pezina, orang kaya dan pencuri.' Kemudian orang itu didatangi oleh seseorang seraya berkata kepadanya, 'Sedekahmu sudah diterima. Adapun sedekah yang sampai ke tangan pelacur, mudah-mudahan saja dia berhenti dari melacur; yang sampai orang kaya, mudah-mudahan saja dia mengambil pelajaran dan mau menginfakkan sebagian harta yang telah diberikan Allah kepadanya; dan yang sampai ke pencuri, mudah-mudahan saja menghentikan perbuatan mencurinya."
Demikian, sebaiknya kita menghadapi para peminta/pengemis, karena hal terpenting dalam bersedekah adalah keikhlasan. Memang kita harus selektif dalam bersedekah, akan tetapi sikap selektif tersebut jangan sampai menghalangi kita untuk tidak jadi bersedekah, karena sedekah pada dasarnya adalah pinjaman kita kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:Siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak” (QS. Al-Baqarah: 245). Di samping itu, Rasulullah juga bersabda: “Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan bahkan akan bertambah”.
Kaitannya dengan hal di atas, ada sebuah kisah yang dikisahkan dalam kitab al-Mawaidh al-‘Ufuriyyah bahwa pada suatu hari Ali bin Abi Talib hanya mempunyai uang enam dirham. Dengan uang itu, ia ingin membelikan makanan buat kedua putranya; Hasan dan Husain. Namun, tiba-tiba ada seorang peminta yang mengadu kepadanya bahwa ia sangat membutuhkan uang. Lalu serta merta Ali memberikan semua uangnya. Ketika pulang dengan tangan kosong, istrinya Fatimah az-Zahra’ pun menanyakannya. Ali kemudian menjawab bahwa uangnya telah dipinjam Allah SWT.
Tidak lama kemudian, Ali bermaksud ingin menemui Nabi SAW. Di tengah jalan ia bertemu dengan seseorang yang sedang menuntun onta. Orang itu lalu menawarkan untanya kepada Ali. “Aku tidak punya uang”, kata Ali. “Bayarlah kemudian jika Engkau telah punya uang, dengan harga 100 dirham”, kata lelaki yang tidak dikenalinya itu.
Ketika Ali sedang menuntun ontanya, ia berjumpa dengan laki-laki lain, dan menawar ontanya dengan harga 300 dirham. Tanpa pikir panjang, Ali pun menjual ontanya itu. Uang 100 dirham lalu diberikannya kepada laki-laki pertama, sedangkan sisanya menjadi miliknya.
Begitulah pembayaran Allah kepada orang yang telah meminjami-Nya (menyedekahkan hartanya) dengan pembayaran berlipat ganda di dunia dan lebih-lebih kelak di akhirat.
Adapun bagaimana gambaran pembayaran Allah SWT kepada orang-orang yang bersedekah kelak di akhirat? Kiranya hal itu bisa ditangkap dari kejadian pada masa Nabi berikut ini.
Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rasulallah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.
Kemudian Rasulallah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal" "Apa yang di katakannya?", "Saya tidak tahu, ya Rasulallah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dahsyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.", "Bagaimana bunyinya?" desak Rasulallah. Istri yang setia itu menjawab,"suami saya mengatakan"Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru....andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?"
Rasulallah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru," ujarnya. Kisahnya begini, pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Di tengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi".Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.
Ucapan lainnya ya Rasulallah?, tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab, "adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.
Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rasulallah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."(QS. Al Isra':7)
Inilah indahnya sedekah, di mana kita tidak hanya mendapatkan balasan berlimpah di dunia tapi juga pahala berlimpah di akhirat. Dengan ini, satu hal yang perlu ditegaskan bahwa bersedekah hendaknya tidak usah menunggu harus kaya, karena semakin kaya seseorang biasanya ia semakin rakus terhadap harta. Bersedekahlah walau hanya dengan air putih. Dalam hal ini, Islam tidak melarang umatnya untuk kaya tetapi Islam mengajarkan kepada umatnya mengenai pandangan yang benar terhadap kekayaan. Harta bukanlah tujuan melainkan harta adalah sarana untuk pengabdian kita kepada-Nya. Bertitik tolak dari hal ini, hendaknya paradigma kita harus diubah, jika selama ini bisa mendapatkan pemberian adalah nikmat, maka sebenarnya bisa memberi pemberian itu juga nikmat. Jika selama ini dapat memperoleh pinjaman adalah nikmat, maka dapat memberikan pinjaman itu juga nikmat. Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah? Jika salama ini menyaksikan orang lain bahagia merasa sedih dan iri, maka merasakan orang lain bahagia kita juga ikut bahagia.

Indahnya Berjilbab

Tubuh wanita itu indah. Menjadi penggoda bagi semua pria normal. Betapapun hebatnya pria, dia akan tergulai lemas dihadapan wanita. Sungguh Allah telah menciptakan kelebihan dan keindahan yang tiada taranya pada hambanya. Terutama kaum hawa. Namun, apakah keindahan itu harus diperlihatkan kepada semua orang? Bagaimana seorang pria bisa tahan dengan godaan yang diperlihatkan aurat wanita kepadanya. Bukankan sudah banyak bukti pemerkosaan dan pelecehan terhadap wanita yang berawal dari terbukanya aurat. Lantas salah priakah yang tidak mampu menahan syahwat!
Sungguh luar biasa Allah, telah memberikan aturan yang apabila kita cermati, maka aturan tersebut justru akan semakin meningkatkan derajat wanita. Aturan itu adalah bagaimana wanita harus menutupi auratnya.
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu,” Al- Ahzab: 59.
Terus bagian mana yang boleh diperhatikan? Kalau itu Rasulullah telah menjelaskannya. “Jika anak perempuan telah cukup umurnya, maka dia tidak boleh dilihat oleh mereka, kecuali muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan.”(H.R. Abu Daud).

Batasan pada muka, leher,dan dada
“Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliyah yang terdahulu.”
“Hendaklah mereka (perempuan) menjulurkan jilbab hingga menutup dada-dada mereka.”

Wangi-wangian
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina, dan tiap-tiap mata itu adalah zina.” Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

Kalau begitu kepada siapa wanita boleh memperlihatkan auratnya?
“Dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka, atau bapak-bapak mereka, atau bapak-bapak mertua mereka, atau anak-anak lelaki mereka, atau anak-anak lelaki suami mereka (anak tiri), atau saudara-saudara lelaki mereka, atau anak-anak saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita (rekan-rekan sejawat atau yang berkhidmat) dengan mereka, atau hamba sahaya mereka, atau orang-orang lelaki yang menjadi pengikut mereka yang tidak mempunyai syahwat (nafsu) kepada perempuan, atau anak-anak yang belum timbul birahinya apabila melihat aurat perempaun.” An-Nur:31

Jika kita cermati di dalam Al-Quran, beberapa kali Allah menyebut aurat wanita sebagai perhiasan. Perhiasan adalah sesuatu yang indah. Dan Allahlah yang telah menciptakan keindahan wanita itu melekat padanya. Apakah kalian (kaum wanita) tidak mau bersyukur atas kelebihan yang diberikan Allah kepada kalian? Apakah kalian tidak mau menjaga perhiasan yang diberikan oleh Allah?

Berikut lampiran terdapat ilustrasi gambar bagaimana kesalahan dan yang seharusnya menutup aurat bagi wanita. Gambar tersebut banyak disadur dari Unit Penerbitan Munirah.



Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat wanita, melainkan meninggikannya serta melindungi kesopanan dan kesuciannya

Enam kriteria jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah:
1. Menutup aurat seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
2. Longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
3. Tebal tidak transparan
4. Model tidak glamour
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak serupa dengan pakaian non-muslim

Senin, 21 Februari 2011

Hidup Sehat

Hidup sehat ?................tidak susah koq!!
Gizi.net - Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi.

Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik. Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.

Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa.

Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:

1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi.
Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.

2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan.
Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.

3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.
Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.
Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.

4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam.
Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untukkeadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup.

Sukses Dalam Islam


Allah swt berfirman dalam Al Qur’an surat al-Mu'minunun ayat 1-11 mengedepankan 5 persyaratan bagi diperolehnya keberuntungan dan kesuksesan oleh seorang mukmin. adapun 5 kriteria itu adalah:
1.    orang yang khusu dalam sholat
sholat merupakan komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya, tempat mengadu dan selalu memohon harapan, dan jalur mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang dapat memberikan jalan setiap problem kehidupan.
2.    menjauhkan diri dari perbuatan tidak berguna
orang yang rajin beramal sholeh, sedikit bicara banyak bekerja, ulet, tangguh dan bersungguh-sungguh untuk mencari nafkah dengan ilmu, sehingga tenaga akan lebih benyak mendapatkan peluang sukses secara materil.
3.    mengeluarkan zakat
mukmin yang memiliki ciri sukses sangat merasa bahwa apa yang dinikmati dalam hidupnya adalah merupakan pemberian dan rahmat Allah, karena itu mukmin yang sukses tidak pernah membuat perhitungan kalau memang diperintahkan mensyukuri nikmat-Nya, serta gemar menyisihkan hartanya sebagai budaya diri, dimana hartanya dizakati, diinfakkan dan disedekahkan.
4.    memelihara farajnya kecuali terhadap istrinya
orang yangmampu meredam hawa nafsu dan melawan rayuan syetan di dalam qalbu dan menguapayakan nilai-nilai moral sejauh kemampuan yang ada pada dirinya. karena itu Allah mengaturnya dengan pernikahan, mukmin yang beruntung dalam usaha juga dibarengai kesuksesan dalam rumah tangga, bahkan kesuksesan seorang mukmin di gambarkan oleh Allah dalam Al qur’an sebagai pewaris surga yang sekaligus pemenang di dunia dan akhirat.
5.    memelihara amanah dan janji
mukmin sukses ialah yang memelihara amanah, amanah terhadap tugas yang diterima, manah terhadap janji, manah terhadap kepercayaan yang diberikan orang lain. amanah merupakan pilar utama menuju sukses.
akan tetapi 5 hal yang dikemukakkan tersebut mempunyai implikasi yang amat jauh terciptanya pemberdayaan sumber daya manusia yang potensial untuk mencapai kesuksesan baik dunia maupun di akhirat.

Kehidupan Manusia

Dalam kehidupan manusia seringkali terjadi berbagai peristiwa, baik itu senang atau sedih, datang silih berganti. Sulit untuk semua orang yang bisa menerimanya dengan penuh keikhlasan atau ketabahan luar biasa. Dengan adanya keluarga, teman, sahabat, atau kekasih mampu menghibur kita dikala datangnya masa-masa sulit, tetapi apa jadinya bila semua itu tidak mampu menjadi obat penyembuh luka di hati, Membaca merupakan salah satu obat mujarab penyembuh sakit hati, menumbuhkan motivasi yang luar biasa dan tidak diketahui kapan datangnya. Kata-kata di dalamnya mampu menggerakkan kemampuan berpikir dan bernalar seseorang. Berbagai kata-kata yang mampu membangkitkan motivasi manusia, antara lain : ”MOTIVASI ADA DALAM KETENANGAN”, Bagaimana Anda dapat melihat keinginan Anda, jika setiap saat selalu berteriak, melompat dan bersorak. Sama seperti ketika membuat jus jeruk, air dan sari jeruk bercampur, jika kita diamkan sejenak maka jelas tampak perbedaan antara air dan larutan. Luangkan waktu untuk diam sejenak dan pehatikan bagaimana suatu hal dapat menjadi jelas. “SIKAP”, jika Anda terus mengkritik diri Anda berati merendahkan diri sendiri, cobalah percaya akan kemampuan diri sendiri dan lihatlah betapa cepatnya Anda mendaki. “TUJUAN HIDUP”, fokuskan tujuan hidup dengan meletakkan tangan anda pada kemudi, seseorang tidak dapat mengendalikan kemudi tatkala tangannya memegang kaca spion dan menoleh ke masa lalu. “MEMBEBASKAN DIRI SEJENAK DARI SUATU HUBUNGAN”, kadang anda perlu menyendiri, tentu menyakitkan tetapi mampu membuat anda berpikir jernih, janganlah takut bergerak maju, dengarlah intuisi anda. “KEGAGALAN”, anda di nilai gagal jika berhenti mencoba, janganlah pernah menyerah. “PERNYATAAN MISI”, seseorang mengetahui kekuatan misi untuk membuat mereka fokus dan berada di jalur yang tepat, luangkanlah waktu, tulis misi anda sepanjang setengah halaman, anda akan kagum setelah membaca kembali dan menjadikannya sebagai pedoman luar biasa. “NIKMATILAH KEKECEWAAN”, setiap manusia memiliki masalah, nikmatilah setiap episode yang terjadi, ketika anda mengalami kekecewaan hari ini, nikmatilah dan hadapi, yakin besok akan berlalu, dengarkanlah apa yang dikatakan diri anda sendiri. “DUNIA MEREFLEKSIKAN APA YANG ANDA RASAKAN”, layaknya memasuki rumah cermin, melihat diri kita, apabila kita tersenyum maka dunia ikut tersenyum, jika kita menangis maka dunia akan menertawai kita, teruslah berusaha maka dunia akan membantu kita. “RASA SAKIT”, terimalah rasa sakit, obati dan ambil tindakan untuk mengatasinya, niscaya anda akan lebih dewasa, menghindarinya hanya akan membuatnya bertambah parah dan menyakitkan. “BEPERGIANLAH SESERING MUNGKIN”, melihat dunia luas dapat memperluas wawasan kita, tidak perlu nerkeliling dunia, cukup membaca buku semuanya akan terpenuhi. “SEPULUH KALI MENARIK NAPAS”, ketika anda kehilangan kendali, tariklah napas sebanyak 10 kali, akan mengembalikan perspektif anda. “RASA TAKUT PASA SESUATU YANG ASING”, yakinkan diri anda kemana akan pergi, bukannya dimana sekarang berada, mencapai tujuan dapat mengalahkan segala-galanya. “SENYUM”, senyumlah seolah-olah anda akan naik ke atas pentas. “KESEMPATAN”, banyak kesempatan menghampiri anda tergantung seberapa besar anda berkonsentrasi. “TEMAN-TEMAN”, yang menarik dalam kehidupan persahabatan adalah teman-teman yang mengajari kita. “KEBERANIAN”, tercipta setelah anda mengalami peristiwa yang menyakitkan, secara mental anda berkembang, tidak ada keberanian tanpa rasa sakit, kedua hal itu saling berkaitan. “KEKAYAAN”, bukan berarti harta banyak, lingkunagn mewah, jabatan tinggi, tetapi kekayaan adalah melakukan hal-hal yang anda cintai. ORANG TUA HANYALAH MANUSIA BIASA, banyak dari kita menyalahkan orang tua atas apa yang mereka ajarkan pada kita, hargailah keberanian mereka membesarkan kita karena mereka sebelumnya tidak memiliki pengalaman atas hal itu. 
Lebih lanjut tentang: Dalam kehidupan manusia seringkali terjadi berbagai peristiwa, baik itu senang atau sedih, datang si